CBQA Global Indonesia terus mengintensifkan otomatisasi proses bisnis. “Dalam hal ini, kami mengoperasikan strategi hyperautomation,” kata Presiden Direktur CBQA Global Indonesia, Yessiva, dalam tanya-jawab dengan Dewan Juri Top Digital Awards 2025 (2/12/2025).
Yessiva mencontohkan beberapa bentuk otomatisasi itu. Yakni, kini CBQA Indonesia tidak lagi menggunakan kertas dalam proses bisnis.
Kemudian, dengan otomatisasi itu, karyawan CBQA Indonesia bisa melihat jumlah sertifikat yang diterbitkan untuk perusahaan klien, dan lain-lain sejenis.
Tools management pun sudah dipunyai oleh CBQA Indonesia. “Kami pun sedang menyiapkan superapp [untuk otomatisasi],” kata Yessiva.
“Ketika diaudit, akan terlihat bahwa semua proses bisnis kami sudah full automation dan tak ada yang manual,” Yessiva menambahkan.
Sejak dua tahun yang lau, di level global, sejatinya CBQA sudah meluncur ke transformasi digital. Dari situ, CBQA Indonesia merancang adanya struktur HC (human capital) yang paralel dengan digitalisasi.
Sejumlah manfaat pun didapat dari hal tersebut. Yakni, hasil kerja yang efisien bisa didapat. Ketika jumlah klien bertambah, digitalisasi membuat penanganannya bisa lebih baik juga. “Jadi, digitalisasi ini tak membuat kami mengurangi HC,” Yessiva menjelaskan lagi.
Untuk level global, digitalisasi itu menyebabkan karyawan CBQA bisa bekerja tanpa bersentuhan dengan klien. “Tetapi, di Indonesia, tak semua perusahaan klien bisa ditangani dengan hal seperti itu,” ia menjelaskan lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur CBQA Global Indonesia, Anwar Siregar, juga menjelaskan sejumlah poin tentang digitalisasi tersebut. Ia, antara lain, menjelaskan bahwa CBQA Indonesia punya sejumlah training ISO. Jumlahnya berkisar 20-30 ISO.
Itu adalah kelompok ISO information security and resilience; privacy and data protection; health and safety; quality and service management; GRC; sustainibility.
“Dan secara internal, tentunya kami pun sudah mengimplementasikan semua ISO itu,” Anwar menjelaskan.
CBQA Indonesia, kata Anwar, memberikan layanan asesmen yang membantu sebuah perusahaan ataupun organisasi untuk melindungi dan memastikan bahwa aset teknologi informasi, kontrol, dan proses, paralel dengan tujuan.














