Seiring Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali, banyak perusahaan kembali menerapkan sistem bekerja dari rumah atau work from home.
Sehingga tidak hanya lingkungan tempat bekerja yang berubah, namun, juga tingkat keamanan siber yang berbeda dengan yang ada di kantor.
Lewat siaran pers, 17/07/2021, Kaspersky, perusahaan keamanan siber, membagikan tips yang dapat diterapkan selama WFH:
Akses ke sistem dan layanan perusahaan: Gunakan kata sandi yang kuat untuk seluruh akun. Caranya, kata sandi terdiri setidaknya ada 12 karakter, tidak mengandung kata yang ada dalam kamus dan menyertakan karakter khusus serta angka.
Sebaiknya, gunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun. Jaga kerahasiaan kata sandi yaitu jangan membagikan dengan rekan kerja atau menyimpan dalam berkas.
Sebagai keamanan tambahan, gunakan autentikasi dua langkas (two-factor authentication).
Baca: Kaspersky: 5 Dari 10 Organisasi Di Asia Tenggara Masih Menggunakan Perangkat Lunak Versi Lama
Mengelola data pribadi: Rusak dokumen-dokumen sebelum membuangnya agar data-data yang ada di dalamnya, termasuk data pribadi, tidak bisa dibaca.
Saat mengirim dokumen, gunakan saluran yang aman dan hanya bagikan dengan orang yang dituju, bukan untuk semua orang.
Waspada ancaman siber: Untuk menghindari ancaman siber, cermati tautan dalam email sebelum mengklik agar tidak terjebak phishing.
Jika bekerja di bidang keuangan, jangan pernah mengirim uang ke rekening tidak dikenal berdasarkan email atau pesan langsung. Hubungi secara langsung orang yang minta dilakukan transfer untuk konfirmasi.
Jangan pakai flash disk yang tidak dikenal karena banyak kejahatan siber yang dikirim dengan cara tersebut.
Kontak darurat: Siapkan nomor kontak darurat berupa nama dan nomor telepon jika terdapat masalah seperti email mencurigakan atau perilaku komputer tidak biasa. Simpan juga nomor kontak petugas keamanan, administrator sistem kantor dan pemilik bisnis.