Reporter: Busthomi
Editor: Teguh IS
PT Bank Pembangunan Daerah Jambi (Bank Jambi) terus menggenjot digitalisasi dengan memperkuat infrastruktur TI-nya. Bank yang masuk ke dalam BUKU II ini gencar melakukan digitalisasi seiring tren digital yang kian meningkat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi digitalisasi juga sudah menjadi visi-misi perusahaan, sehingga langkah untuk menjadi bank BPD yang kental dengan digital ini makin kuat.
Visi Bank Jambi adalah ‘Menjadi Bank yang ideal dan sehat yang berkontribusi nyata untuk perekonomian Jambi khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan layanan berbasis digital dan berkelanjutan serta dikelola secara profesional, dengan prinsip kehati-hatian.’
Adapun misi-nya, ‘Mengedepankan bisnis berbasis layanan digital yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian Daerah serta bersinergi bersama Jambi Mantap; Pemegang Kas Daerah dan atau melaksanakan penyimpanan uang Pemerintah Daerah; Mendorong Perekonomian Masyarakat Provinsi Jambi melalui digitalisasi UMKM; Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Profesional, berintegritas, dan berakhlak; Sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).’
“Untuk itu, perusahaan memiliki strategi bisnis yang secara umum berupa optimalisasi pelayanan berbasis digital dalam rangka peningkatan dana murah dan peningkatan portofolio kredit,” demikian disampaikan Direktur Utama Bank Jambi, Yunsak El Halcon, dalam Penjurian TOP Digital Awards 2021 yang digelar secara online, 03/11/2021.
Agar bisa mewujudkan strategi bisnis sesuai visi-misi tersebut, BPD milik Pemerintah Provinsi Jambi ini terus menggenjot infrastruktur IT dengan menyusun Master Plan IT yang terdiri dalam 4 langkah.
Pertama, Foundation Building yaitu membangun proses pendukung seperti Tata Kelola dan Pengendalian Internal, disertai dengan Kualitas SDM TI dan Perencanaan Infrastruktur yang baik.
Kedua, Technology Enhancement (IT Infrastructure & Application), dengan menyediakan dan mengembangkan seluruh infrastruktur TI dan Aplikasi untuk meningkatkan kualitas layanan TI.
Ketiga, Technology Enhancement (Service & E-Channel), dengan proaktif dalam memenuhi kebutuhan Pemerintah Daerah dan nasabah umum melalui pengembangan layanan dan Channel untuk kemudahan dalam bertransaksi dimana saja dan kapan saja.
“Dan keempat, Service Optimization berupa peningkatan kualitas layanan teknologi informasi dengan menjaga konsistensi dari kualitas layanan,” terang Yunsak .
“Termasuk juga kami membangun digital culture di internal Bank Jambi ini. Yakni ada hari-hari tertentu di mana kita harus full digital. Termasuk rapat-rapat itu harus melalui digital dan ini bisa menekan biaya yang bagus. Sehingga di samping memperkenalkan digitalisasi kepada nasabah, kami sendiri sudah digital,” lanjutnya.
Produk & Layanan Unggulan Berbasis IT
Meski berstatus sebagai bank daerah, namun Bank Jambi juga memiliki sejumlah produk unggulan berbasis IT yang mengusung digital banking-nya. Alhasil, perseroan sangat optimis dapat menyasar nasabah-nasabah tak hanya kalangan ASN tapi juga para pelaku UMKM.
Kepada dewan juri, Yunsak pun memaparkan produk IT unggulan Bank Jambi,“Mobile Banking Bank Jambi, dikembangkan sejak 2017 dengan pengembang dari eksternal. Produk ini menawarkan layanan perbankan yang dapat di akses melalui device mobile. Dengan manfaat meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan juga secara status Bank Jambi di mata nasabah kian baik.”
“Smart Branch System, dikembangkan pada 2018 dengan developer eksternal. Produk ini berupa layanan mandiri bagi nasabah guna melakukan setor dan tarik tunai, juga ada layanan transfer. Dengan fitur unggulan transaksi RTGS (Real-Time Gross Settlement) atau merupakan jenis pembayaran untuk pengiriman uang dalam jumlah besar; kemudian fitur transaksi Sistem Kliring Nasional (SKN) yang mempercepat layanan dan mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi.”
“Channel 9, dikembangkan tahun 2020 dengan pengembang dari eksternal yakni berupa program digitalisasi bagi individu, pelaku UMKM, & pelaku industri atau bisnis di Provinsi Jambi. Produk ini memiliki fitur unggulan aplikasi Pesantren, aplikasi Warung (Mpos/Laku Pandai), dan Koperasi.”
“Dengan produk ini, Bank Jambi mendapatkan dana murah dari nasabah. Adapun manfaatnya adalah dapat membantu para pelaku industri atau UMKM dan pesantren itu dalam mengelola administrasi keuangannya.
“Dengan Channel 9 ini, visi besar kami adalah bagaimana membangun kepercayaan itu dimulai dari desa. Ini bisa juga disebut branchless banking. Jadi kami membangun jaringan ke desa-desa tanpa membangun kantor. Karena di Jambi itu ada 163 kelurahan dan 1.399 desa. Sehingga untuk 10 desa bisa terlayani oleh satu KCP,” ungkap Yunsak.
“Agen 9, layanan inklusi Laku Pandai Bank Jambi (Program OJK) ini dikembangkan mulai tahun 2019 dengan fitur unggulan berupa setor dan tarik tunai, pembukaan rekening tabungan Basic Saving Account (BSA), pembayaran dan pembelian. Dengan manfaat bagi perusahaan dapat meningkatkan Fee Base Income. Layanan ini menguntungkan nasabah karena dapat memperolah layanan tanpa harus datang ke kantor bank.”
Baca: Wujudkan Good Governance, Pemprov Jambi Implementasikan Smart Government
Produk Berbasis IT yang Dibanggakan
Dalam kesempatan ini, Yunsak pun memaparkan berbagai produk berbasis IT yang sangat dibanggakan Bank Jambi antara lain:
Branch Digitalization (Smart Branch System, KIOSK, Customer on Boarding) yaitu kumpulan proses perbankan yang menggunakan proses digital dalam pengoperasiannya. Seperti SBS (tarik, setor dan transfer secara digital paperless), COB (pembukaan rekening dan deposito secara digital dengan prinsip kegitan/event serta jemput target ke lokasi-lokasi mapping Bank Jambi), dan KIOSK (self service pembukaan rekening dan deposito).
BOST atau Bank Jambi Original Scoring Tools adalah aplikasi kredit untuk mendapatkan nilai scoring data debitur apakah dapat dipertimbangkan atau tidak dapat dipertimbangkan dalam proses pengajuan kredit baik konsumtif maupun produktif;
SIMPEG atau Sistem Informasi Manajemen Pegawai adalah aplikasi yang dikembangkan secara internal dan terintegrasi dengan aplikasi KPI (Key Performance Indicator) yaitu penilaian kinerja pegawai.
FLPP Bank Jambi adalah aplikasi pengajuan dana KPR Subsidi ke PPDPP Kementerian PUPR secara Host to Host baik Konvensional maupun Syariah;
Presensi 9, aplikasi absensi secara digital berbasis mobile apps dengan menggunakan finger print dan face detection.
Electronic Payment Solution (EPS), aplikasi pembayaran PBB secara kolektor.
Risk Based Bank Rating (RBBR), aplikasi untuk mengukur tingkat kesehatan Bank;
Safe Deposit Box (SDB), aplikasi untuk management SDB nasabah Bank Jambi;
Aplikasi Daftar dan Perhitungan Penyusutan Aktiva Tetap untuk menghitung penyusutan aset tetap Bank;
Aplikasi Collecting untuk mengumpulkan dana tabungan pedagang pada pasar tradisional secara door to door.
Pengembangan Digitalisasi
Saat ini, lanjut Yunsak, Bank Jambi juga tengah melakukan beberapa pengembangan dan kerja sama di bidang IT untuk mengenjot digitalisasi perbankan ini.
Pengembangan produk Instant Loan Konsumtif, berupa fasilitas pinjaman untuk kalangan ASN yang terintegrasi dengan Mobile Banking. Program ini baru dijalankan di tahun 2021 dan masih dalam tahap pengajuan perizinan. Diharapkan, dengan memanfaatkan digitalisasi ini dapat meningkatan jumlah pencairan kredit.
Instant Loan UMKM. Produk ini berupa fasilitas pinjaman untuk pelaku UMKM yang terintegrasi dengan Mobile Banking. Rencanaya akan dikembangkan pada 2022 nanti (tahap development). Diharapkan dapat menggenjot peningkatan jumlah pencairan kredit produktif. Ini mejadi solusi bisnis di masa pandemi dan akan jadi unggulan Bank Jambi.
Bank Jambi tengah melakukan kerja sama dengan Amazon Web Service (AWS) dari Amerika Serikat untuk menerapkan CloudApp dan Big Data. “Dan Insya Allah, November akhir ini akan di-launching di Istana Negara bersama bank-bank lainnya. Dan Bank Jambi salah satu yang digandeng oleh Amazon itu untuk memperkuat taransformasi digitalnya itu. Sehingga kita mungkin bukan bank digital, tapi bank yang berbasis digital yang melayani orang desa dengan digitalnya itu,” tutup Yunsak.
Baca: Dari Jambi, ASAP Digital Nasional Jadi Andalan Penanggulangan Kebakaran Hutan & Lahan