PT Astra Digital Arta (AstraPay) menjadi salah satu perusahaan yang turut meramaikan persaingan di ranah dompet digital. Rilis pertama kali sejak tahun 2021 lalu, AstraPay hadir mendukung inklusi keuangan (financial inclusion) dan mendukung Astra Ecosystem dalam hal pembayaran. Ini seperti diungkap Arthur Melody P, Product and Technology Director dalam sesi penjurian TOP Digital Awards 2023 yang diselenggarakan Majalah ItWorks.
Meski masih relatif mudia usia untuk sebuah perusahaan, di usia yang baru menginjak tiga tahun, AstraPay disebut sudah mampu mengikuti langkah para pesaingnya.
”Tahun ketiga ini Astra Pay dapat performance tertinggi dan mampu mengikuti langkah industri. Kita sudah banyak sekali bekerja sama terutama dalam Astra Ecosystem dan juga non-Astra Ecosystem terutama di dalam hal industri mobility dan transportasi,” ungkap Arthur, Selasa (31/10/2023) lalu.
Sesuai tema yang diangkat, yakni seputar IT Governance dan Cyber Security, pada sesi penjurian ini AstraPay mengungkap banyak hal terkait dua tersebut, khususnya untuk mendorong inovasi untuk bisnis dan produk di Astra Pay.
Sekelumit dari sisi governance, misalnya, secara umum untuk tata kelola Astra Pay bertekad untuk membangun organisasi yang agile.
“Governance yang kita dorong di sini itu governance yang sebisa mungkin membangun sebuah organisasi yang agile jadi objective utama kita. Jadi, kita benar-benar berusaha untuk membangun kemampuan dari setiap individu, setiap tim, atau setiap departeman untuk bisa bersama-sama berjuang membangun produknya bisa bereaksi cepat samap perubahan sama ketidakpastian,” ungkap Arthur.
Selain itu, AstraPay juga membangun budaya-budaya seperti Green Environtment, membantu orang lain juga di luar. “Jadi kita berusaha membangun CSR kita dan kita coba produk-produk kita itu sangat mendorong financial inclusion,” ujarnya.
Adapun bicara soal Cyber Security, AstraPay telah melakukan sejumlah inisiatif seperti melalui investasi tools.
“Ini sedikit yang saya sharing dari mungkin investasi tools, tempat-tempat bagian tentang cyber security yang coba kita tackle dari antivirus, proxis, hingga data security. Untuk Regulatorly dan compliance kita juga banyak sekali bekerja sama dengan auditor atau perusahaan sertiifikasi untuk bisa membantu kita improve, policy, dan prosedur atau resertifikasi,” kata Arthur.
Investasi yang digelontorkan AstraPay untuk membangun cyber security, sepertinya telah membuahkan hasil positif. ”Dari tahun ini sendiri, total threat traffic yang kita monitor itu sebenarnya turun 22,4% dari tahun lalu. Ini kita melihat bahwa dari investasi yang kita bangun di cyber security itu mendorong threat itu untuk menurun. Dan dari total threat (ancaman) yang kita monitor itu, 582% itu terindentifikasi dan kita bisa block,” ungkap Arthur.
Inovasi Bisnis
Masih berkaitan dengan tema yang diusung, pada paparannya di hadapan dewan juri Arthur juga mengungkap sejumlah inovasi atau solusi bisnis yang dikembangkan AstraPay. Produk pertama yang dikenalkan adalah MauCash.
“itu (Maucash) adalah kerja sama kami dengan business unit Astra namanya MauCash. Itu kita membangun sebuah produk Maupaylater, kelebihannya adalah di sini kita membangun ini untuk pembayaran QRIS. menggunakan Maupaylater ini adalah inovasi kerja sama dengan Bank Indonesia yang kita lakukan bersama perusahaan-perusahaan lain, seperti GOpay, LinkAja, ShopeePay dan Dana. Jadi AstraPay, meskipun baru berdiri waktu itu dua tahun itu kita dapat kesempatan untuk bisa ikut ke dalam Sandbox inovasinya Bank Indonesia. Dan ini sudah bisa digunakan,” ujar Arthur.
Solusi lainnya adalah berkaitan dengan service improvement. Arthur mengatakan dalam hal service improvement, AstraPay disebut memiliki produk Biller yang bisa dimanfaatkan oleh pelanggannya untuk bayar PDAM, beli pulsa dan sebagai.
Inovasi lainnya adalah berupa inovasi yang dibangun untuk enterprise atau merchant-nya kita dan ini adalah solusi yang kita bangun yang membuat kita menjadi berguna, terutama untuk Astra Ecocystem Biller.
“Sebagai contoh di sini di Ekosistem Astra kita terintegrasi sama Toyota Wallet, Asuransi Astra Buana, Trac to Go. Dan kita juga banyak sekali fokus ke mobility, jadi public transportation dan ini membantu kita banget. Jadi business model ini dan produk ini membantu kita banget untuk mendorong kita punya transaksi itu dari tahun 2022 ke 2023 itu meningkat 178% dari business model ini saja. Kita membangun kemudahannya salah satunya itu adalah supaya mereka mudah mengintegrasikannya, jadi kita memberikan Open API Documentation, kita memberikan contoh misalnya kaya Sandbox Access, jadi mereka bisa mencoba sendiri, bagaimana mereka mau terintegrasi dengan kita,” ujar Arthur.
Terakhir atau yang keempat, AstraPay disebut telah membangun sebuah solusi untuk memperbaiki operasiional. Di sini salah satu inovasi yangkita buat itu perbaikan flow untuk KYC (Know Your Customer).
“Biasanya kan kalau (kita) ingin menggunakan fitur dari produk e-money yang lebih baik kan biasanya pakai foto KTP, dan case-nya itu biasanya ada banyak sekali di-reject ngga dilanjutkan kembali, atau misalnya banyak sekali foto-foto yang blur dan kalau kita bekerja sama dengan partner misalnya kaya Dukcapil untuk mengecek apakah infomasi ini benar atau tidak.”
“Jadi , tiga poin itu dengan flow yang baru kita coba perbaiki. Nah dari perbaikan flow ini, itu kita mendapatkan approval rate menigkat menjadi 86% dari yang sebelumnya 54%, terus lead time dari mereka memasukkan informasi hingga mereka di approve itu menurun dari yang tadinya dua jam menjadi satu jam, dan cost efficiency itu kita dapatkan dari yang sebelumnya per approve itu Rp11 ribu itu menjadi sekitar Rp7 ribuan,” tutupnya.