Jakarta, Itworks-Ingram Micro Indonesia dan HiAware berkolaborasi menghadirkan inovasi solusi keamanan siber untuk pasar Indonesia yang mudah diakses pengguna. Seiring meningkatnya ancaman kejahatan siber dan urgensi perlindungan data pribadi, kolaborasi ini ingin memastikan bahwa setiap pengguna perangkat digital di Indonesia dapat terlindungi tanpa kompleksitas dalam penggunaannya.
Seiring dengan semakin banyaknya masyarakat yang mengadopsi platform digital untuk bekerja, belajar, dan hiburan, kesadaran akan keamanan siber masih menjadi tantangan. Banyak pengguna internet di Indonesia yang masih mengandalkan perangkat mobile untuk aktivitas sehari-hari, tetapi enggan menginstal atau memperbarui perangkat lunak keamanan karena dianggap mahal atau rumit.
Padahal, ancaman siber seperti phishing, malware, dan pencurian identitas semakin canggih, dan pengguna yang sering terhubung ke jaringan WiFi publik berada dalam risiko lebih tinggi terhadap serangan siber.
Menyikapi hal ini, Ingram Micro Indonesia, penyedia solusi teknologi untuk ekosistem IT global dan HiAware berkolaborasi menghadirkan solusi keamanan siber untuk pengguna individu dan segmen pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia. “Dengan implementasi UU No 27 tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP), terciptanya ekosistem digital yang aman dan terpercaya bagi semua kalangan, termasuk pengguna individu maupun pelaku UMKM, sangatlah penting. Melalui kolaborasi ini, kami bertekad membantu semua kalangan bisa lebih aman dalam menggunakan perangkat digitalnya. Apalagi tingkat ancaman kejahatan siber belakanga juga makin tinggi dengan sasaran yang juga makin luas ,” ungkap Mulia Dewi Karnadi, Managing Director Ingram Micro Indonesia dalam jumpa pers (11/03/2025), di Jakarta.
Melalui kolaborasi ini, Ingram Mikro ingin memastikan bahwa setiap pengguna perangkat digital di Indonesia dapat tetap terlindungi tanpa kompleksitas seperti solusi seperti pada penggunaan system keamanan siber tradisional. Ingram Micro berkomitmen menghadirkan solusi yang relevan dalam meningkatkan keamanan digital di Tanah Air, termasuk membrikan edukasi dalam berbagai kegiatan, mengngat hingga kini masih banyak pengguna perangkat digital yang belum aware (peduli) pentingnya proteksi diri dari ancaman serangan siber ini. “Dengan terus meningkatnya perilaku digital, penggunaan system keamanan siber bukan lagi sekadar opsi, namun sudah menjadi kebutuhan bagi individu maupun bisnis,” tegasnya.
Pihaknya optimistis, apalagi dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menghadapi lonjakan signifikan dalam ancaman siber. Data Ingram Micro menunjukkan, permintaan terhadap solusi keamanan siber diperkirakan meningkat sebesar 28% pada 2025, didorong oleh maraknya kebocoran data dan serangan phishing.
Selain itu, sebanyak 21% perusahaan mengalami kebocoran data akibat karyawan yang mengakses jaringan perusahaan dari jarak jauh, sehingga mempertegas kebutuhan akan perlindungan siber yang lebih luas bagi seluruh segmen pengguna. Namun, 40% dari pasar keamanan siber di Indonesia masih belum tergarap secara optimal, terutama di kalangan pengguna individu.
“Sebagai pemimpin teknologi global, Ingram Micro berkomitmen untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya berfokus pada pelanggan korporasi, tetapi juga menjangkau pengguna individu di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Diakui bahwa kemudahan penggunaan dan aksesibilitas masih menjadi tantangan utama dalam adopsi keamanan siber. Karena itu, melalui kemitraan dengan HiAware, pihaknya ingin memastikan bahwa solusi keamanan yang sederhana, efektif, dan andal dapat dinikmati oleh lebih banyak pengguna, tidak hanya perusahaan besar.
Dalam kesempatan itu, Aleksander Cvetkovski, CEO & Head of Partnerships at HiAware, menyoroti pentingnya memperluas aksesibilitas keamanan siber bagi lebih banyak pengguna di Indonesia. “Pasar keamanan siber di Indonesia berkembang pesat, dan kami melihat peluang besar untuk menjangkau pengguna yang selama ini belum mendapatkan perlindungan digital yang memadai,” ujarnya.
Ditambahkan, kompleksitas solusi keamanan siber tradisional menjadi tantangan utama. Bahkan sering kali menyulitkan pengguna pemula dalam mengadopsinya. “HiAware dirancang khusus untuk menghilangkan hambatan tersebut dengan menawarkan pengalaman yang instan dan tanpa repot. Melalui kerja sama dengan Ingram Micro, kami berupaya menjadikan keamanan siber lebih mudah diakses, sehingga lebih banyak orang dapat merasakan perlindungan online tanpa kerepotan,” ujarnya.
Keunggulan HiAware
HiAware dirancang untuk memberikan perlindungan siber tanpa hambatan bagi pengguna digital yang membutuhkan keamanan andal tanpa kerumitan perangkat lunak tradisional. Konsumen digital yang aktif, khususnya mereka yang menggunakan beragam gadget seperti smartphone, laptop, dan tablet, yang digunakan untuk bekerja, hiburan, serta transaksi online. Dengan tingkat paparan tinggi terhadap phishing, malware, dan pencurian identitas, solusi keamanan siber yang sederhana dan efektif menjadi semakin penting.
Selain itu, HiAware juga memberikan perlindungan bagi orang tua yang ingin menjaga keamanan anak-anak mereka saat berselancar di dunia maya. Dengan meningkatnya penggunaan internet di kalangan generasi muda, risiko seperti perundungan siber, paparan konten berbahaya, dan peretasan akun media sosial menjadi sebuah fakta yang perlu diantisipasi.
“Banyak orang tua menyadari pentingnya keamanan online, tetapi kesulitan dalam menemukan solusi yang mudah dipasang dan dikelola. HiAware menawarkan cara praktis bagi orang tua untuk melindungi perangkat anak-anak mereka tanpa memerlukan keahlian teknis,” terangnya.
Pekerja jarak jauh dan freelancer juga menjadi kelompok yang akan diuntungkan oleh fitur keamanan HiAware. Dengan semakin banyaknya profesional yang bekerja dari rumah, 21% perusahaan melaporkan kebocoran data akibat jaringan pribadi yang tidak aman. Karyawan dan freelancer sering kali mengakses data perusahaan yang sensitif melalui perangkat pribadi, sehingga mereka menjadi sasaran utama ancaman siber. HiAware memastikan bahwa perangkat kerja mereka tetap terlindungi di seluruh jaringan tanpa perlu pengaturan tambahan.
Mulia Dewi Karnadi menambahkan, pelaku usaha kecil dan wirausahawan juga menjadi segmen penting yang dapat memanfaatkan fitur keamanan HiAware. Apalagi masih banyak UMKM tidak memiliki tim IT khusus untuk menangani keamanan siber, sehingga rentan terhadap serangan ransomware dan kebocoran data.
“Seiring dengan meningkatnya transaksi online dan pembayaran digital, bisnis kecil semakin menjadi target empuk bagi kejahatan siber. HiAware menawarkan solusi keamanan yang terjangkau dan mudah diterapkan, memungkinkan pelaku usaha untuk melindungi operasional bisnis dan data pelanggan tanpa memerlukan sumber daya IT tambahan,” ungkapnya.
Melalui kolaborasi ini, HiAware telah tersedia melalui jaringan reseller resmi Ingram Micro di seluruh Indonesia. Diharaplkan ini makin memudahkan pengguna untuk mendapatkan perlindungan siber yang cepat, andal, dan tanpa repot. “Kami juga akan melakukan kolaborasi dengan semua operator telko dan juga produsen hardware unbtuk strategi go to marketnya. Sehingga penetrasi pasar bisa lebih cepat,” pungkasnya. (AC)