ItWorks
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto
No Result
View All Result
ItWorks
No Result
View All Result

Perlindungan Data Dimulai dengan Visibilitas dan Kontrol

Fauzi
23 October 2025 | 13:14
rubrik: Expert
Cloudera Akuisisi Taikun, Cloudera Hadirkan Pengalaman Cloud untuk AI di Mana Pun
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Carolyn Duby, Field CTO and Cyber Security GTM Lead, Cloudera

Seiring maraknya AI membuat peningkatan baik volume maupun value dari data enterprise, para penjahat siber mengimbanginya dengan serangan yang semakin canggih. Di Indonesia, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memprediksi bahwa pada tahun 2025, teknologi AI akan banyak disalahgunakan, terutama untuk pembuatan dan penyebaran disinformasi dan misinformasi. Pada saat yang sama, organisasi beroperasi di lingkungan data yang luas, di mana setiap platform menerapkan model keamanan dan tata kelolanya sendiri. Hal ini menciptakan kompleksitas, silo data, dan kontrol yang tidak konsisten, sehingga semakin sulit untuk menentukan di mana data sensitif berada, siapa yang memiliki akses ke data tersebut, dan bagaimana data tersebut digunakan.

Kurangnya visibilitas ini menciptakan celah yang sempurna bagi para penyerang dan tanggung jawab perusahaan di tengah pengawasan regulasi yang semakin ketat, juga semakin besar. Tata kelola data yang kuat memberikan solusi: pedoman yang konsisten untuk akses, akuntabilitas, dan kontrol di seluruh siklus hidup data. Pada momentum Cybersecurity Awareness Month ini, organisasi perlu menilai ulang apakah visibilitas dan tata kelola digunakan sebagai landasan resiliensi mereka.

Visibilitas sebagai Dasar Perlindungan
Anda tidak dapat melindungi yang tidak kelihatan. Keamanan siber dimulai dengan garis pandang yang jelas tentang keberadaan data, siapa yang berinteraksi dengan data tersebut, dan dalam kondisi apa. Namun, penyimpanan data di tempat yang berbeda-beda memperparah tantangan ini. Tim keamanan harus mengelola banyak model yang kompleks secara bersamaan, sehingga sering kali mereka “menjadi serba bisa, namun tidak ahli di satu bidang”. Hasilnya adalah titik buta, celah dalam pengawasan, dan pengguna yang frustasi sebab mungkin mencoba melewati kebijakan yang rumit, yang dapat mengakibatkan kebocoran data.

BACA JUGA:  TOP Digital Awards 2024: Pemkot Bukittinggi Hadirkan Berbagai Kemudahan Layanan Masyarakat dalam SuperApp SBH

Visibilitas terpadu memungkinkan perusahaan mendeteksi anomali, menilai paparan risiko dan mencegah pembobolan sebelum terjadi. Framework tata kelola yang mengonsolidasi data di berbagai lingkungan menghilangkan titik buta dan memberikan tim keamanan satu tampilan aktivitas yang terkonsolidasi.

Akuisisi yang dilakukan Cloudera terhadap Octopai, pemimpin dalam teknologi data lineage dan katalog data, menegaskan pendekatan ini. Octopai mengotomatisasi penemuan dan pemetaan data di ekosistem yang kompleks, menunjukkan dengan tepat bagaimana data ini mengalir, berubah, dan digunakan. Dengan membangun data lineage yang bisa diandalkan, organisasi dapat mengurangi kesalahan dalam reporting, mitigasi risiko, dan memastikan model AI mereka tetap akurat dan dapat dipercaya.

Mengintegrasikan Tata Kelola ke Dalam Siklus Hidup Data
Tata kelola tidak boleh dianggap sepele. Tata kelola harus dibangun di setiap tahap siklus hidup data, memastikan perlindungan diterapkan secara konsisten di mana pun data bergerak.

Otomatisasi dan AI memungkinkan hal itu dilakukan dalam skala besar. Termasuk penyesuaian izin secara dinamis, menandai aktivitas yang tidak biasa, dan menegakkan kepatuhan pada regulasi secara real time. Yang penting, tata kelola harus “aman sejak awal”, menanamkan prinsip zero trust yang hanya memberikan akses kepada pengguna yang berhak, sambil meminimalkan beban bagi end-user. Ketika keamanan berjalan mulus, kecil kemungkinan bagi karyawan untuk mem-bypass keamanan, yang artinya mengurangi risiko kebocoran data secara tidak sengaja.

Bank Negara Indonesia (BNI) sudah mempraktikkan hal ini. Dengan memanfaatkan platform data terpadu Cloudera, BNI telah mengintegrasikan tata kelola dan AI ke dalam inti transformasi digital perusahaan. Mulai dari deteksi penipuan dan pengawasan perjudian, hingga rekomendasi produk real time, data pipeline yang tertata baik sehingga bank dapat menerapkan AI secara aman sekaligus mematuhi regulasi yang ketat. Hal ini menunjukkan bagaimana tata kelola yang dibenamkan ke dalam siklus hidup akan memberdayakan organisasi untuk berinovasi secara bertanggung jawab.

BACA JUGA:  Paul Allen: Microsoft Harus Lepas Xbox

Apa yang Dipertaruhkan Tanpa Tata Kelola
Keamanan siber bukan sekadar menghentikan serangan ransomware. Resiliensi atau ketangguhan yang sejati bergantung pada seberapa efektif data dikelola dan dikendalikan. Saat data tidak konsisten, terpisah-pisah (siloed), atau berkualitas buruk, tools pengawasan meninggalkan titik buta berbahaya yang dapat disalahgunakan oleh penyerang. Celah-celah ini tidak hanya mengakibatkan pembobolan, namun bisa juga mengikis kepercayaan pelanggan, merusak reputasi, dan memicu churn (pelanggan yang pergi) yang mahal harganya.

Sebaliknya, data yang terpadu dan terkelola dengan baik akan memperkuat pertahanan, mempercepat respons dan pemulihan, serta membangun resiliensi atau ketahanan. Akuisisi Taikun, sebuah platform manajemen multi-cloud, oleh Cloudera, memperkuat kemampuan ini. Taikun mengotomatisasi penyediaan infrastruktur, menegakkan kebijakan tata kelola secara konsisten, dan menyederhanakan konfigurasi keamanan. Dengan menyederhanakan model keamanan cloud, Taikun memberikan titik kontrol tunggal bagi perusahaan di berbagai lingkungan, mengurangi kesalahan konfigurasi, yang menjadi penyebab utama pembobolan.

Pada akhirnya, perusahaan yang menjadikan visibilitas dan tata kelola sebagai tulang punggung strategi keamanan siber mereka akan berada di posisi terbaik untuk meminimalkan risiko, memberi respons dengan cepat, serta menjaga kepercayaan. Dengan mengintegrasikan tata kelola ke dalam siklus hidup data, menyederhanakan manajemen multi cloud, dan mengadopsi prinsip zero-trust, organisasi dapat melangkah lebih jauh dari sekadar pertahanan, yaitu mengubah keamanan siber menjadi pendorong kepercayaan diri, resiliensi, dan inovasi.

Tags: AICloud ComputingClouderaGenerative AI
Previous Post

Wirausaha Sosial Indonesia Bersinar di ASEAN SEDP 4.0 Regional Workshop

Next Post

Hitachi Vantara dan Supermicro Berkolaborasi Perkuat Fondasi Infrastruktur AI

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TOP DIGITAL AWARDS

TOP Digital Awards 2025: Kata.ai Perkuat Layanan Digital Berbasis AI Dorong Transformasi Bisnis di Indonesia

TOP Digital Awards 2025: Kata.ai Perkuat Layanan Digital Berbasis AI Dorong Transformasi Bisnis di Indonesia

Albarsah
13 November 2025 | 13:45

TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

Albarsah
13 November 2025 | 11:31

blibli-pelopor-keamanan-ecommerce

TOP Digital Awards 2025: Blibli Pelopor Keamanan Industri E-Commerce

Mi’roji
13 November 2025 | 10:00

TOP Digital Award 2025: Berkat Digitalisasi Layanan Publik Kota Madiun Efisien dan Transparan

TOP Digital Award 2025: Berkat Digitalisasi Layanan Publik Kota Madiun Efisien dan Transparan

Abi Abdul Jabbar Sidik
12 November 2025 | 23:13

TOP Digital Awards 2025: Bank BPD Kalbar Tingkatkan Alokasi Biaya Kejar Digital Banking

TOP Digital Awards 2025: Bank BPD Kalbar Tingkatkan Alokasi Biaya Kejar Digital Banking

Ahmad Churi
12 November 2025 | 23:06

Load More

TERPOPULER

  • Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    Amar Bank: “Layanan Bank Digital Bukan Hanya untuk Menambah Jumlah Nasabah, yang Terpenting untuk Edukasi Keuangan”

    1 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: BAZNAS RI Tunjukkan Keunggulan Transformasi Digital yang Layak Ditiru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: Digitalisasi Tingkatkan Kinerja dan Performa Patra Jasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • TOP Digital Awards 2025: Kata.ai Perkuat Layanan Digital Berbasis AI Dorong Transformasi Bisnis di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dukung Beban Kerja Agentic AI Terdistribusi, Cisco Luncurkan Platform Unified Edge Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
iklan bni
cover it works
cover it works

ICT PROFILE

andris-masengi-outsystens-indonesia

Andris Masengi Pimpin OutSystems Indonesia, Dorong Inovasi Low-Code Berbasis AI

Teguh Imam Suyudi
1 November 2025 | 17:00

OutSystems, pemimpin global dalam platform pengembangan low-code berbasis AI, resmi menunjuk Andris Masengi sebagai Country Leader untuk Indonesia. Langkah ini...

Waspada Titik Wi-fi Publik Piala Dunia 2018 Punya Masalah Keamanan

Kaspersky Tunjuk Simon Tung Pimpin Wilayah ASEAN

Ahmad Churi
22 October 2025 | 10:03

ItWorks- Kaspersky, perusahaan keamanan siber dan privasi digital global, mengumumkan penunjukan Simon Tung sebagai General Manager baru untuk ASEAN (Perhimpunan...

EXPERT

Cloudera Akuisisi Taikun, Cloudera Hadirkan Pengalaman Cloud untuk AI di Mana Pun

Perlindungan Data Dimulai dengan Visibilitas dan Kontrol

Fauzi
23 October 2025 | 13:14

Oleh: Carolyn Duby, Field CTO and Cyber Security GTM Lead, Cloudera Seiring maraknya AI membuat peningkatan baik volume maupun value...

Zebra Dukung Sektor Manufaktur Indonesia Genjot Produktivitas dan Pangsa Pasar

Berapa Banyak Perusahaan Pengiriman Paket yang Melewatkan Fitur AI dan Keamanan

Fauzi
13 October 2025 | 16:30

Oleh: Eric Ananda, Country Lead Indonesia, Zebra Technologies Pada Maret tahun ini, sebuah layanan pos milik negara mengumumkan penghentian semua...

TIK TALKS

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

Stephanus Oscar – Data Center dengan Kapasitas 6 Megawatt di Jakarta | It Works Podcast #5

redaksi
16 August 2022 | 15:30

Di masa akan datang banyak aplikasi yang akan membutuhkan low latency connectivity. Lalu apa kaitannya dengan Edge DC yang hadir...

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

Edward Samual – Memproses Data dari Hulu Sampai Hilir | It Works Podcast #4

redaksi
15 August 2022 | 12:30

Bagaimana cara mengolah Big Data sehingga dapat divisualisasikan, serta bagaimana dapat melakukan analitik dan dapat memprediksikan apa yang harus dilakukan...

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan
  • Disclaimer
  • Email

Itworks - Inspire Great & Telco for Business Performance | All Rights Reserved

  • Home
  • TOP Digital Awards
  • Business Solution
  • Telco
  • Digital
  • E-Gov
  • Product
  • Forti
  • TIK Talks
  • More
    • Expert
    • ICT Profile
    • Fintech
    • Research
    • Tips & Trick
    • Event
    • Foto