BPR Bank Tulungagung menempatkan digital banking sebagai salah satu aspek strategi bisnis. Dalam hal itu, layanan dan produk dari bank tersebut harus dikonversi menjadi digital bank.
“Proses tersebut harus dijalankan bertahap,” kata Direktur Utama BPR Bank Tulungagung, Suhermin, dalam presentasi untuk Dewan Juri Top Digital Awards 2025 (31/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Suhermin didampingi salah satu staf TI (teknologi informasi) BPR Bank Tulungagung, yakni Nurul.
Suhermin pun mengatakan, “Proses konversi tersebut juga harus diinisiasi secara berkelanjutan.”
Bank Tulungagung pun punya beberapa poin lain dalam hal strategi bisnis. Satu di antara itu adalah memertahankan posisi sebagai pemain utama di captive market ini: kredit perangkat desa.
Suhermin menjelaskan pula tentang anggaran TI di bank tersebut. Total pendapatan Bank Tulungagung di 2024 senilai Rp33,38 miliar.
Perbandingan anggaran TI ke total pendapatan di tahun 2024 adalah di 1,5%. Di tahun 2025, angka itu di 4,5%.
Adapun perbandingan anggaran TI dengan total biaya operasional Bank Tulungagung, di 3% untuk tahun 2024. Sedangkan di tahun 2025 angka itu ditetapkan pada 6,1%.
Bank tersebut pun, Suhermin menjelaskan lagi, sudah punya IT master plan. Poin dalam master plan itu adalah modernisasi core banking; penggunaan AI (artificial intelligence) dalam operasional kantor; integrasi aplikasi mobile banking; digital banking.
Kemudian, dalam proses investasi TI, Bank Tulungagung punya sejumlah tahapan proses. Itu adalah sebagai berikut: identifikasi kebutuhan dan tujuan; analisis kebutuhan/persiapan; penetapan kebijakan; evaluasi dan seleksi vendor; implementasi/pengawasan; evaluasi/perbaikan.
Adapun untuk IT maturity level, kini Bank Tulungagung menempati level dua. “Kami akan menaikkan ke level tiga,” Suhermin menjelaskan lebih lanjut.
Bank Tulungagung pun punya manajemen pengembangan aplikasi/solusi bisnis. Kini, bank tersebut telah punya beberapa solusi bisnis terkait inovasi dan peningkatan kinerja. Itu antara lain berikut ini: aplikasi absensi karyawan; aplikasi report harian untuk marketing; e-ATK; dan SIPA (Sistem Informasi Pengambilan Agunan).
Aplikasi lain yang dibanggakan Bank Tulungagung adalah Tulungagung Pay. Diluncurkan pada Agustus 2022, aplikasi tersebut kini telah punya 6.000-an pengguna.
Suhermin menjelaskan bahwa, dengan aplikasi tersebut, sang pengguna bisa melakukan transfer ke bank umum, membayar transaksi melalui QRIS, dan lain-lain.
Lantas, dalam hal keamanan TI, Bank Tulungagung sudah menerapkan beberapa hal. Itu misalnya kebijakan keamanan server, audit TI dan pentes (penetration test) TI, pemulihan bencana-kontinuitas bisnis, dan lain-lain.














