Penulis Teguh Imam S.
Dalam beberapa tahun terakhir, Pertamina Bina Medika IHC telah menjalankan transformasi digital dengan mengoptimalkan pemanfaatan IT di internal dan dalam memberikan layanan yaitu Integrasi Platform dan Services. Untuk itu, Divisi IT Pertamedika telah mengembangkan sejumlah solusi, termasuk solusi di masa pandemi, dengan dukungan komitmen manajemen.
Pertamina Bina Medika IHC adalah holding operator dari group rumah sakit (RS) BUMN. Sejak Juni 2019, memiliki visi Menjadi Korporasi Kesehatan Indonesia untuk Mewujudkan Ketahanan Kesehatan Nasional.
Saat ini, per Agustus 2020, jaringan RS BUMN atau anggota IHC Group berjumlah 35 RS. Mereka dikelompokan ke dalam 3 kategori yang tersebar di 4 wilayah: Sumatera, Jawa Barat & Jawa Tengah, Jawa Timur & wilayah sekitarnya, dan Papua & Kalimantan. Di setiap wilayah itu, paling sedikit ada 1 rumah sakit sebagai leader dengan layanan yang lebih lengkap.
Pertamedika IHC sudah menerapkan pengelolaan RS modern dengan standar pelayanan yang terakreditasi KARS. Ada 20 jenis layanan yang diberikan lengkap dan terpadu. Juga didukung profesional medis, perawatan dan penunjang medis yang kompeten, dilengkapi peralatan medis terkini.
“Salah satunya, kami memiliki Laboratorium dengan mesin Covid-19 Cobas di RS Pertamina Jaya, yang mampu melakukan 1.000 tes sampel per hari. Dengan hasil yang reliable dan berkualitas tinggi,” ujar Catur Dermawan, Direktur Keuangan, Pertamedika IHC.
“Terkait IT, maka Inovasi Teknologi dan Layanan jadi salah satu strategi utama masa depan yang kami jalankan. Dengan insiatif strategi umum mendigitalisasi rumah sakit, sedangkan inisiatif strategi khususnya berupa Monetisasi Big Data dan penggunaan peralatan pendukung medis bagi doktor berbasis Wearable dan IoT,” jelas Catur Dermawan saat Penjurian TOP DIGITAL Awards 2020 secara online, 19 November 2020.
Ia melanjutkan, model bisnis Pertamedika dengan teknologi yang sedang dikembangkannya, berupa platform Telemedicine atau Digital akan mampu melayani customer RS yaitu korporasi dan masyarakat, masing-masing memiliki kebutuhan yang berbeda, dengan tingkat pelayanan yang sama.
“Telemedicine akan melayani Managed Service dan Home Care. Dan ketiganya akan mendukung Pertamedika jadi RS atau Klinik Umum, ‘Spoke’ RS, dan ‘Hub’ RS. Dengan menerima pembayaran yang berasal pembiayaan korporasi, BPJS, asuransi, dan pribadi.”
“Komposisi pengguna layanan kami untuk tahun 2019 dan 2020, terdiri dari pensiunan Pertamina Group, pekerja suami istri dan anak (PISA), anak perusahaan Pertamina, pihak ketiga dari BUMN, pihak ketiga bergaransi dan cash. Itu tumbuh semuanya,” ungkap Catur.
Organisasi IT dan Tata Kelola
Kepada dewan juri, Dedy Wijanarko, VP IT, PT Pertamedika IHC menjelaskan Divisi IT ada di bawah Direktur Keuangan dan dipimpin seorang VP IT. Kemudian, ia membawahi 4 bidang: Manager Infrastruktur dan Operasional; Manager Business Demand, Architecture, Security, Policy; Manager IT Solutions; dan Head of ICT di setiap RS yang termasuk Pertamedika IHC.
“Terkait IT Master Plan, kami memilikinya per Agustus 2020 yang sudah disahkan oleh Direksi. Pelaksanaannya secara bertahap: tahun 2020 dengan tema Develop Integrated Platform & Services; 2021 Roll Out One Integrated System with IoT; 2022 Big Data Implementation. Itu semua harus sudah selesai karena 2023 Pertamedika akan Go Public. Dilanjutkan, tahun 2023 sendiri, ada tema IT Innovate with Value Creation; dan 2024 Stimulate IT Innovation.”
Kemudian, terkait pengelolaan Tata Kelola IT ada tambahan berupa 17 Pedoman, 48 TKI dan 28 TKO yang sedang dalam proses ratifikasi dari CICT PT Pertamina (Persero). Juga, terdapat 6 Pedoman yang dalam bentuk draft di Korporat PT Pertamedika IHC.
“Untuk IT, saat ini kami sudah menerapan Share Service Organization (SSO) sehingga tercipta Sentralisasi dalam Koordinasi dan Pembinaan, Memudahkan alokasi resources antar Unit/RS, Standardisasi dalam Kompetensi,” terang Dedy.
Solusi IT
Dalam kesempatan ini, kepada dewan juri, Irvan Bachtian, Manager IT Solution memaparkan, Pertamedika sedang mengembangkan solusi IT yaitu membangun Aplikasi One System, sebagai Bagian dari Perjalanan Digital Transformation. Kemudian terkait dengan pandemi, juga diberikan solusi Dukungan Teknologi Informasi dalam Penanganan Covid-19.
One System adalah suatu sistem yang dikembangkan Pertamedika IHC untuk mengakomodir kebutuhan Sistem Informasi Rumah Sakit mencakup Front Office sampai Back Office untuk diimplementasikan di unit-unit di bawah Pertamedika IHC.
One System rencananya akan menjadi standard sistem aplikasi RS yang diterapkan di seluruh RS BUMN.
“One System berarti semua unit yang ada di Pertamedika IHC menerapkan Standardisasi Proses Bisnis, Standardisasi Master Data, Standardisasi Pengembangan Aplikasi.”
“Level Implementasi dari One System yaitu Full Implementation, serta Standardisasi Master Data dan Konsolidasi Laporan.”
“Aplikasi ini kami kembangkan secara Joint Development. Semua unit-unitdi Pertamedika IHC bersama-sama membangunnya,” tutur Irvan.
“Bentuk solusinya, ada web Sistem Informasi Rumah Sakit dengan super user dan user-user lainnya. Kemudian, Electronic Health Record (EHR) untuk memonitor pasien, yang juga sudah diimplementasikan di RSPP Simprug dan RS Pertamina Jaya.”
“Integrasi Alat, yaitu, aplikasi untuk integrasi medical devices, agar tidak terjadi banyak campur tangan entry data ulang, interaksi antar manusia. Dokter cukup melihat dari satu aplikasi, data dari devices masuk, tidak perlu menulis lagi. Ini cukup penting di masa pandemi, dimana interaksi dengan kertas dan manusia satu sama lain dikurangi. Semua alat-alat kesehatan bisa berkomunikasi dengan sistem: radiologi, CT-Scan dan beberapa alat lainnya.”
Lalu Integrasi Layanan, dimana semua data yang sudah di-input oleh tenaga medis dari depan sampai belakang semuanya ada di sistem dan ujungnya ada di E-Klaim INACBG. Sehingga saat mengklaim, semua data bisa dikumpulkan meliputi medis, alat, radiologi, scan untuk melakukan klaim ke BPJS atau pihak asuransi lainnya.
Konsolidasi Data, semua data-data terkonsolidasi menjadi satu sehingga manajemen atau pengambil keputusan perusahaan bisa melihat secara keseluruhan sampai ke titik detail medis.
Kemudian ada aplikasi yang dikembangkan di masa Pandemi.
Sistem Info Pasien Covid-19, aplikasi ini dikembangkan secara swakelola/inhouse. Sistem yang digunakan untuk memberikan informasi kondisi dan rencana tindakan pasien kepada keluarga pasien melalui Whatsapp/aplikasi android. Informasi ini diberikan setiap hari selama pasien dirawat di RS Covid Pertamedika IHC.
Selain informasi kondisi dan rencana tindakan, sistem juga berfungsi untuk memberikan ucapan dan juga edukasi berupa pengiriman gambar-gambar edukasi pencegahan Covid-19 melalui Whatsapp.
Sistem Work & Health Monitoring
Sistem Work & Health Monitoring, dikembangkan secara swakelola/inhouse. Sistem pencatatan kehadiran dan monitoring kesehatan secara online. Keberadaan aplikasi ini dilatarbelakangi kebutuhan untuk mengubah pola absensi manual menggunakan mesin FingerPrint menjadi absensi secara online.
Dilengkapi dengan fitur geotagging dan Active Directory Authentication. Inisiatif ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan virus Covid-19. Sistem ini juga mencatat kondisi kesehatan pekerja secara harian. Data dari sistem ini akan dimanfaatkan oleh fungsi Human Capital dan fungsi HSE di Pertamedia IHC.
Komitmen TI berupa Management Inisiatif
Kepada dewan juri, Dedy memaparkan Management Inisiatif sebagai bukti dukungan dan keterlibatan Top Level Management dalam penerapan Teknologi Informasi. Hal ini dibuktikan dalam bentuk kebijakan dan program kerja. Kebijakan paling jelas tertuang dalam Visi dan Misi.
“Di jajaran Direksi, ada komitmen terkait Implementasi One System dan Penerapan Shared Service Organization (SSO).”
Di IT division leader, terkait Infrastruktur berupa: Penerapan mTeams sebagai tools kolaborasi dan Video Conference, Penerapan Corporate email (pertamedika.co.id), Penerapan Join Domain ke Pertamina.com, Implementasi Penyeragaman spesifikasi PC dan Laptop seluruh PERTAMEDIKA Group, Implementasi Cloud Environment, Implementasi Std Jaringan (Swicth + Access Point) Tahap 1 (Korporat, RSPP, RSPJ dan RSPB), Implementasi Link Backup di Pertamedika IHC, dan Penerapan Antivirus dan Firewal.
“Business Demand, Architecture, Security & Policy meliputi: Penyusunan Dokumen IT Master Plan, Ratifikasi Standard Tata Kelola CICT Pertamina (Persero), Penerapan Shared Service Organization , dan Implementasi Digital Signature versi BSSN.”
“IT Solutions meliputi, Aplikasi Reservasi dan Cetak Hasil Rapid Test Covid-19, Integrasi dengan PeduliLindungi, Aplikasi Observasi Pasien Covid-19, Aplikasi Sharing Informasi Ketersediaan Bed antar 4 Rumah Sakit : RSPJ, RSPP-SIMPRUG, RS PELNI, RS PELABUHAN, Aplikasi Rekrutmen Online, Aplikasi Internal Job Posting, Aplikasi Portal STK, Pengembangan Aplikasi Asset, Implementasi Work & Health Monitoring dengan fitur Geotagging, dan Implementasi aplikasi Information About Me (IAM) milik Pertamina.”
Menurut Dedy ada dua success story terkait IT di Pertamedika. Pertama, penerapan budaya kerja di era pandemi seperti: penggunaan email perusahaan, jadwal secara online, video conference, penggunaan Outlook, Calendar meeting, dan Teams. Kedua, penerapan One System dengan standarisasi cara kerja, proses bisnis, dan aplikasi,” tutupnya.
Baca: Sinergi PHE dan Pertamedika IHC Tingkatkan Kualitas Gizi Ibu dan Anak
Baca: Patra Jasa Bangun Rumah Sakit Untuk Covid-19 Dengan Teknologi Modular-System
Baca: Pertamina Hadirkan Robot Dalam Penanganan Pasien Covid-19 di Indonesia
Baca: IHC Gelar 1st Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum Menuju Sinergi RS BUMN
Sepertinya ini Penipuan ya?,saya daftar dari pagi.sudah bayar dengan LinkAja Rp100.000. Tapi sy tidak dihu ungkan kedokter satupun
Sedangkan pembayaran ini janjibdng dojtsr habya untuk hari ini tgl 5 Juki 2p21