Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo Pemprov Sumsel), telah mengikuti Wawancara Penjurian TOP Digital Awards, secara daring pada Rabu, 6/11/2024. Dalam kesempatan itu, Kadis Kominfo Pemprov Sumsel, Rifa Efianti memaparkan perjalanan digitalisasi dan transformasi teknologi informatika Provinsi Sumsel, khususnya aspek tata kelola, infrastruktur TI, serta keamanan dan ketahanan siber.
Kepada dewan juri, ia menjelaskan bahwa di aspek tata kelola dan kebijakan TI, Pemprov Sumsel telah memiliki Roadmap Transformasi Digital 2014-2026. “Tahun 2023, kami telah membentuk Satgas Patroli Siber Data Center. Sedangkan tahun 2024, kami membuat Arsitektur SPBE Pemprov Sumsel 2024-2029,” tutur Rifa.
Transformasi di aspek Infrastruktur TI juga digenjot. Saat ini Pemprov. Sumsel, melalui Diskominfo Prov. Sumsel, telah memiliki fasilitas pusat data. Pusat data Pemprov. Sumsel menyediakan resource untuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membutuhkan. Agar mereka memiliki pusat data sendiri tanpa harus ada pihak eksternal non-Pemerintahan.
Rifa mengungkapkan bahwa fokus kemampuan pusat data Pemprov Sumsel adalah untuk dapat melayani kegiatan operasional pelayanan OPD selama jam kerja. Back up menggunakanUPS, tingkat up time 99,671% dan batas toleransi gangguan maksimal 28 jam dalam setahun.
“Sedangkan untuk Disaster Recovery Center (DRC) server aplikasi, kami bekerja sama dengan BP Batam dan Pusat Data Nasional (PDN),” tambahnya.
Untuk aspek keamanan dan ketahanan siber, lanjut Rifa, Diskominfo Pemprov Sumsel telah menjalankan sejumlah langkah untuk melindungi aset TIK dan informasi milik Pemprov Sumsel.
“Bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT), memanfaatkan Sertifikat Elektronik dari BSSN, membangun SDM yang handal dan profesional, serta merestrukturisasi organisasi terhadap urusan persandian,” jelasnya kepada dewan juri.
Menurut Rifa, capaian digitalisasi dan transformasi TI yang dijalankan Provinsi Sumsel, cukup baik yang tercermin dari skor Indeks SPBE dan penilaian keamanan informasi.
“Skor Indeks SPBE Pemprov Sumsel tahun 2023 yaitu 2,62 (Baik) dari evaluasi oleh KemenpanRB. Tahun 2024, dari penilaian mandiri, skornya meningkat ke 3,71 (Sangat Baik),” tuturnya.
Tahun 2023, dilakukan penilaian keamanan informasi oleh BSSN dengan lokus pusat data Pemprov Sumsel. “Untuk Cyber Security Maturity skornya 3,2; Indeks KAMI hasilnya 375; dan Evaluasi Pelaksanaan Persandian 78,257,” kata Rifa.
Sedangkan berdasarkan penilaian mandiri oleh Pemprov Sumsel tahun 2024, diperoleh peningkatan, untuk Cyber Security Maturity skornya 3,31; Indeks KAMI hasilnya 3,90; dan Evaluasi Pelaksanaan Persandian 79,028.
Turut hadir di Penjurian TOP Digital Awards: Kasi Tata Kelola E-Government Patricia Yulia Sitinjak, S.H, M.Si; Kasi Pengembangan Aplikasi Muhamad Sandi, S.Kom., M.Si.; Fungsional Pranata Komputer Ahli Madya Jony Eka Putra, S.Kom, M.M; dan Kasi Infrastruktur Teknologi Informasi Angga Hadisaputra, S.Kom., M.Pd.
Digelar sejak tahun 2016, TOP Digital Awards adalah kegiatan pembelajaran bersama dan pemberian penghargaan kepada perusahaan/instansi pemerintah yang dinilai berhasil menerapkan TI untuk meningkatkan kinerja, daya saing, dan layanan kepada pelanggan atau masyarakat.
Diselenggarakan oleh majalah It Works bekerja sama dengan sejumlah asosiasi/konsultan serta akademisi/pakar di bidang Teknologi Informatika (TI) terkemuka di Tanah Air, TOP Digital Awards bertujuan mendorong inovasi digital dan mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Tahun ini mengusung tema “Business Solutions, Generative AI, and Cyber Security for Excellence Business and Services.” Bertindak selaku dewan juri: Subandi, Febrizal Effendi, Dwinda Ruslan, dan Ina Sawitri.