ItWorks.id- Terus hadirkan inovasi baru dalam pemanfaatan teknologi informasi atau transformasi digital, PT Bukit Asam Tbk (PT BA), anggota Holding Pertambangan MIND ID, tahun ini kembali masuk nominasi mengikuti ajang corporate rating (penilaian-penjurian) untuk penghargaan nasional “TOP Digital Awards 2025”. Salah satu solusi andalan dari transformasi digitalnya yakni Super Apps CISEA (Corporate Information System and Enterprise Application) yang kini terus diperkuat dengan inovasi teknologi baru dalam satu aplikasi terintegrasi.
Dalam menjalankan bisnis prosesnya, pengembangan sistem aplikasi Teknologi Informasi (TI) di PT BA, senantiasa diselaraskan (aligment) dengan strategi bisnis perusahaan secara berkelanjutan. Kebijakan investasi dan belanja TI, disusun berdasarkan Manajemen Portfolio TI pada Rencana Strategis TI 5 tahunan atau IT Masterplan yang telah disetujui oleh komite strategis dan komite pengarah TI. Kemudian dijadikan inisiatif tahunan, untuk lalu dimintakan persetujuan kepada dewan komisaris
Keselarasan pengembangan sistem TI dengan strategi binsis perusahaan dilakukan untuk memastikan bahwa investasi pengembangannya, bisa memberikan add value (nilai tambah), meningkatkan efisiensi, kinerja, dan daya saing bisnis, hingga menghindari pemborosan sumber daya.
Bahkan TI juga dikembangkan untuk bisa membantu manajemen mencegah adanya fraud (praktik kecurangan) melalui sistem pemantauan real-time, analisis data historis dengan algoritma prediktif, hingga akses untuk whistleblower, bagi pelaporan jika menemukan adanya praktik kecurangan tersebut.
Secara umum, transformasi digital di PT Bukit Asam Tbk (PT BA), telah menjan gkau semua lini, baik di sistem menejemen dengan menerapkan Enterprise Resource Planning (ERP), seperti human capital management system (HCMS) untuk penanganan dan pengelola SDM, pelaporan keuangan, dan lainnya secara terintegrasi.
Sejak tahun 2020, PT BA telah berhasil membangun sistem aplikasi digital terpadu melalui Super-Apps yang diberi nama CISEA. CISEA merupakan singkatan dari Corporate Information System and Enterprise Application, merupakan Super-Apps untuk mendukung produktifitas dalam melakukan business processs (proses bisnis) yang terintegrasi dengan semua resource dari berbagai lini yang ada. Seperti Layanan SDM, supply chain management, Financing, hingga informasi seputar pegawai.
Dibangun secara mandiri (in-house) sejak Oktober 2019 dan resmi launching pada bulan Maret 2020, dalam aplikasi ini terdapat 5 Modul besar yang berisi beragam menu/aplikasi yang dapat digunakan untuk berbabgai keperluan dari ljnast divisi sesuai dengan hak akses masing-masing pegawai. Aplikasi ini tersedia dalam bentuk web-application juga dalam bentuk mobile application berbasis android maupun ios.
Aplikasi CISEA juga mengintegrasikan beberapa sistem untuk operasional aktivitas pertambangan secara real time. Termasuk penggunan smart technology, seperti IoT, kecerdasan buatan dan sistem otomatisasi. Di antaranya Automation & SCADA System Integration, Bukit Asam Mine Dispatch Optimation System, Automatic Train Loading Station, Slope Stability Radar (SSR), Digital Telemetri, Sistem Pemantauan Air Terintegrasi (SPARING), hingga Corporate Social Responsibility (CSR).
“Teknologi informasi berperan sangat strategis dalam mendukung transformasi pengembangan bisnis perusahaan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan sesuai ESG melalui integrated supply chain. Karena itu perusahaan juga terus memperkuat sumber daya TI yang ada, serta menerapkan industry leading practice terkait tata kelola dan manajemen layanan TI yang terintegrasi. Transformasi digital juga menjadi bagian dari strategi PT BA meningkatkan efisiensi dan keberlangsungan usaha yang berdaya saing global,” ungkap IT Division Head PT BA, Andri Mahendra saat presentasi dan wawancara penjurian “Top Digital Awards 2025” secara daring melalui zoom meeting (20/10/2025) yang dihelat Majalah ItWorks Jakarta.
Turut hadir dari PT BA dalam wawancara penjurian ini, di antaranya Ihwani Maris – IT Planning & Security Department Head, Muhammad Mujtahid – IT Planning & Controll Section Head, serta Fithri Halim Ahmad – SR. Programming Specialist. Sedangkan Tim Juri penilai terdiri, Prof. DR Satya Arinanto (Guru Besar – Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH-UI), DR. Nina Kurnia Hikmawati (APTIKOM – Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika Dan Komputer), Benyamin De Haan (Senior Advisor MSI Group -Pemerhati & Praktisi IT), DR Melani K Harriman (CEO Melani K Harriman & Associate) yang dimoderatori oleh Ahmad Chury (Managing Editor ItWorks).
TOP DIGITAL Awards merupakan ajang corporate rating (penilaian), pembelajaran dan juga pemberian penghargaan tahunan tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada Perusahaan dan Instansi Pemerintahan, yang dinilai berhasil dalam hal implementasi dan pemanfaatan teknologi digital, untuk meningkatkan kinerja, inovasi, dan daya saing bisnisnya serta layanan kepada masyarakat atau public. Termasuk adanya inovasi pemanfaatan smart technology, seperti generative Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), big data analytic yang bisa saling mendukung untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja proses bisnis dan layanan di berbagai bidang.
Dalama kesempatan itu, Ihwani Maris – IT Planning & Security Department Head :PT BA menambahkan, melalui inovasi digital yang terus ditingkatkan, kini seluruh kegiatan operasi mulai dari produksi di pertambangan hingga pelabuhan dapat dipantau secara real time melalui sistem aplikasi dengan super Apps CISEA ini. “Melalui transformasi digital, PT BA kini mengelola bisnis secara modern, profesional, dan terpercaya dengan memanfaatkan keunggulkan teknologi digital yang terus kita perkuat. Selain meningkatkan kinerja, daya saing efisiensi, efektivitas, serta ketepatan, TI juga bisa untuk mengurangi risiko human error dan kecelakaan kerja di lapangan,” ujarnya.
Aplikasi CISEA mengintegrasikan beberapa sistem sekaligus. Untuk kegiatan penambangan, CISEA memiliki Map Operational (MAPO), Slope Stability Radar, Mine Operation System. Sehingga posisi alat-alat tambang dan kinerja operator bisa dimonitor melalui aplikasi yang terintegrasi dengan Fleet Management System serta GPS tracking.
Slope Stability Radar dapat mendeteksi perubahan atau pergerakan pada lereng permukaan dari waktu ke waktu untuk memastikan keselamatan operasional penambangan. Mine Operation System memonitor proses dari perencanaan produksi dan angkutan, realisasi produksi, hingga pengeluaran batu bara dan penggunaan BBM di penambangan.
Untuk kegiatan pengangkutan, CISEA punya Supervisory Control & Data Acquisition (SCADA), Cargo Tracking System, Automatic Train Loading Station (ATLS). SCADA mengontrol peralatan pertambangan seperti Belt Conveyor secara otomatis. Proses kedatangan kereta, pengangkutan, sampai bongkar muat di pelabuhan/dermaga bisa diketahui lewat Cargo Tracking System. ATLS mampu mendeteksi dan memasukkan batu bara ke gerbong kereta api secara efisien dan aman. “Manfaat dari digitalisasi ini adalah pengambilan keputusan yang menjadi lebih cepat dan akurat. Selain itu juga mendukung implementasi praktik pertambangan terbaik (Good Mining Practice),” tambanya
Sedangkan untuk aktivitas di pelabuhan, dalam CISEA terdapat Coal Handling Facility, Vessel Track, dan Customer Information System.
Fungsi Coal Handling Facility adalah otomatisasi dan analisis data secara real time untuk mengoptimalkan penanganan, penyimpanan, dan pengangkutan batu bara. Vessel Track untuk memantau pergerakan dan lokasi kapal pengangkut batu bara. Lalu Customer Information System untuk menginformasikan ketersediaan produk, harga, kontrak dan informasi penting lainnya bagi pelanggan.”Tidak hanya mendorong kinerja, digitalisasi juga kami lakukan untuk meningkatkan layanan kepada konsumen maupun masyarakat luas,” ujar Arsal.
Inovasi CISEA SIP
Inovasi terbaru CISEA yakni CISEA – SIP (SHE IS PRIORITY) Solusi Inovatif PTBA Menuju HSE Terintegrasi dan Tanggap Risiko. SIP (SHE is Priority) — super-app K3L pertama di PTBA. Inovasi aplikasi ini mengintegrasikan seluruh proses monitoring, pelaporan, dan edukasi K3L dalam satu platform digital. Fitur utama: Map of Safety Risk – pantau area berisiko secara real-time. Hazard Report – lapor bahaya cepat, online/offline. Manajemen Insiden & Inspeksi – dokumentasi dan tindak lanjut otomatis. SHE Tutor & SHE Pedia – edukasi & regulasi K3L dalam genggaman.
“Inovasi ini kita kembangkan berngkat dari pengalaman tingginya angka kecelakaan kerja. Tahun 2024 terjadi 183 insiden K3L, naik 42% dari tahun sebelumnya. Total kerugian mencapai Rp74,8 miliar (PTBA & mitra kerja). Monitoring K3L masih manual dan tidak real-time, menyebabkan keterlambatan penanganan risiko. Nah dengan inovasi baru ini, pemantauan dan pengendalian K3L bisa relat time, dan lebih cepat, akurat, dan terintegrasi. Benefitnya, bisa menurunkan risiko kecelakaan & kerugian finansial operasional. Meningkatkan kepatuhan terhadap standar dan regulasi K3L,” ujarnya.
Melalui berbagai inovasi ini, juga berdampak pada kinerja dan pencapaian bisnis yang juga terus meningkat. Anggota Holding Pertambangan MIND ID ini, berhasil membukukan kinerja operasional yang solid di tengah tantangan volatilitas pasar global. Hingga periode Kuartal III 2025, Perseroan mencatatkan pertumbuhan volume produksi, penjualan, dan angkutan batu bara, seiring dengan terus dijalankannya upaya efisiensi dan optimalisasi rantai pasok di seluruh lini operasional.
Hingga akhir September 2025, PT BA mencatatkan volume produksi batu bara mencapai 35,90 juta ton atau meningkat 9% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024, yaitu sebanyak 32,97 juta ton. Capaian produksi tersebut turut didorong oleh peningkatan kontribusi dari anak perusahaan yang bergerak di jasa penambangan, yang berkontribusi 21% terhadap total produksi Perseroan. Adapun realisasi nisbah kupas hingga periode ini tercatat sebesar 5,98 kali.
Pada sisi penjualan batu bara, volume tercatat sebesar 33,70 juta ton, meningkat 8% YoY dari realisasi 31,28 juta ton pada periode yang sama di tahun lalu. Adapun penjualan batu bara tersebut sebanyak 56% terserap oleh pasar domestik dan selebihnya bagi kebutuhan ekspor. Peningkatan kinerja penjualan ini menunjukkan masih solidnya permintaan pasar atas batu bara PTBA.
Sejalan dengan peningkatan produksi dan penjualan, volume angkutan batu bara sampai dengan Kuartal III 2025 mencapai 30,02 juta ton, naik 8% dari realisasi pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni 27,83 juta ton. Peningkatan ini didukung oleh optimalisasi rantai pasok serta koordinasi dan efisiensi di sektor logistik yang terus diperkuat.
Momentum pemulihan harga komoditas batu bara global juga mulai terlihat melalui tren penguatan indeks ICI sejak pertengahan kuartal III hingga awal kuartal IV 2025. Dengan momentum tersebut ditambah dengan bekal pertumbuhan kinerja dan efisiensi berkelanjutan, PTBA optimis capaian operasional yang solid ini dapat mengurangi tekanan akibat pelemahan harga batu bara yang terjadi sepanjang Kuartal III 2025, sekaligus menjadi fondasi positif bagi peningkatan kinerja keuangan hingga akhir tahun.
 
	    	













