Reporter: Nurdian Akhmad
Editor: Teguh Imam S.
Salah satu bukti keberhasilan pengembangan teknologi informasi (TI) di PT Bukit Asam Tbk (PTBA) adalah aplikasi CISEA Bukit Asam (Corporate Information System and Enterprise Application). Aplikasi yang dibesut tim TI internal PTBA pada tahun 2020 ini punya modul-modul aplikasi untuk mendukung semua proses bisnis perusahaan, termasuk MISTER BA (Mining System and Information Bukit Asam) sebagai aplikasi digital mining perusahaan.
Fitur-fitur unggulan di CISEA antara lain: input data secara digital, report data live, dan proses offline data dilakukan di daerah tambang yang sering terkendala jaringan. Aplikasi berbasis web ini sudah dipakai PT Satria Bahana Sarana (SBS), yang termasuk grup PTBA, guna mendukung operasional pekerjaan sehari-hari.
“Manfaat atau dampak untuk perusahaan dari CISEA adalah adanya efisiensi jam kerja, cost efficiency dan integrated data,” ujar Ihwani Maris, Spesialis Sistem Muda PTBA dalam sesi presentasi dan wawancara Penjurian TOP DIGITAL Awards 2020 yang digelar Majalah IT Works secara daring, Rabu (4/11/2020).
Menurut Ihwani, aplikasi CISEA ini layak diaplikasikan oleh perusahaan tambang lain di Indonesia karena beberapa alasan. Pertama, adanya efisiensi aspek operasional. Dengan terintegrasinya data antar satuan kerja, berarti memangkas proses panjang dalam pengumpulan data/informasi untuk monitoring progress pekerjaan sehingga menjadi lebih efektif.
“Selain itu, dashboard-nya menampilkan data aktual dan update sehingga mempercepat pengambilan keputusan untuk meminimalisir potensi kerugian yang timbul,” ujar dia.
Kedua, efisiensi aspek teknis, antara lain menumbuhkan kepercayaan diri pada karyawan PTBA yang mempunyai kompetensi dan mampu melakukan terobosan membuat aplikasi sendiri, dan ini yang pertama kali di Indonesia. Selain itu, menghilangkan ketergantungan pada pihak ketiga dalam pengembangan aplikasi.
“Secara teknis, CISEA juga juga memacu semangat pegawai untuk terus berkarya karena pada dasarnya mampu untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi perusahaan,” tutur Ihwani.
Alasan ketiga adalah efisiensi aspek strategis. Pengembangan CISEA sejalan dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) serta Target Kinerja Perusahaan dari pemegang saham yaitu: digitalisasi rantai pasok dan otomatisasi proses produksi.
Aplikasi CISEA dapat dimanfaatkan lebih luas hingga ke anak cucu perusahaan sehingga memberikan efisiensi dan optimalisasi biaya ACAP dengan dilakukan shared service atau penggandaan aplikasi. “Saat ini sedang dilakukan dengan PT SBS yaitu duplikasi aplikasi CISEA.BukitAsam menjadi CISEA.SatriaBahana,” ungkapnya.
Alasan terakhir, efisiensi aspek ekonomi. Dengan dikembangkan secara swakelola maka dapat menghemat biaya dengan perkiraan sebesar Rp 15 miliar serta tidak adanya biaya lisensi tahunan.
Solusi TI Unggulan Lainnya
Selain CISEA, aplikasi lain yang dikembangkan tim TI internal PTBA tahun ini adalah MAPO atau Maps of Operational. Aplikasi berbasis visual ini sebagai sarana monitor alat tambang, jalan tambang, performance hingga konsumsi BBM. Beberapa fitur unggulannya adalah monitoring dan analisa kondisi jalan tambang, conveyor, pompa dan alat operasional lainnya secara online
“Fitur lainnya adalah mengetahui posisi alat berat dan alat operasional secara real time. MAPO juga memiliki fitur untuk mengukur jarak angkut kendaraan pengangkut tambang kita,” kata Ihwani.
Sedangkan manfaat atau dampak positif untuk perusahaan dari MAPO adalah pengelolaan cycle time lebih optimal, tidak ada kesalahan lokasi penggalian dan penimbunan, jam jalan meningkat. Selain itu, produktivitas meningkat, monitoring safety operasional dan mengurangi potensi loss BBM,” ujar dia.
Tim IT PTBA juga membuat aplikasi SME atau Sistem Manajemen Energi yang juga saat ini sudah digunakan perusahaan. Aplikasi ini akan memonitor penggunaan BBM secara detail di setiap alat, dan monitor kinerja alat. Sedangkan fitur unggulannya adalah tool monitoring BBM harian secara online.
Dalam aplikasi SME juga tersedia data analisa konsumsi BBM seluruh peralatan secara trus-menerus dan record data secara digital. Manfaat untuk perusahaan antara lain pengendalian konsumsi BBM lebih baik, efisiensi biaya BBM serta sistem pelaporan dan monitoring BBM menjadi lebih baik.
Tahun 2020 ini, PTBA mengimplementasikan aplikasi Fuel Tag yang dibikin tim TI internal perusahaan. Aplikasi ini digunakan sebagai alat pencatat pengisian BBM yang dilakukan secara digital dengan menggunakan device mobile. Fitur unggulannya adalah input data secara digital, Report data live dan Proses offline data dilakukan di daerah tambang yang sering terkendala jaringan.
“Manfaat atau dampak untuk perusahaan adalah efisiensi jam kerja dan mempermudah rekan fuel man dalam mencatat data pengisian BBM,” ucap Ihwani.
Solusi TI di Era New Normal
Di era new normal saat ini, PTBA juga mengaplikasikan absensi online yang dikembangkan sendiri oleh tim TI internal perusahaan. Aplikasi absensi online ini dibangun sebagai aplikasi support pengganti absensi yang sebelumnya dilakukan menggunakan device finger print, sebagai pendukung meminimalisir dampak penyebaran covid-19.
Menurut Ihwani, ada beberapa fitur unggulan dari aplikasi absensi online ini, antara lain absensi dengan validasi lokasi absen dan foto pribadi. Absensi dilakukan di luar lokasi dengan persetujuan dan monitor dari atasan dan terintegrasi dengan aplikasi ERP PTBA.
Selain meminimalisir dampak penyebaran covid-19, aplikasi ini mempermudah karyawan dalam melakuan absensi serta meminimalisir antrian absensi, sehingga mengoptimalkan waktu kerja karyawan.
Juga dikembangkan aplikasi SHE-NEWS atau Safety Health and Environment. Aplikasi ini dibangun sebagai sarana informasi seputar kesehatan, keselamatan dalam berkerja. Fitur unggulannya adalah update informasi seputar kesehatan dan lingkungan. Ada lagi fitur mobile sehingga dapat dibaca di mana saja dan kapan saja.
“Di aplikasi ini juga ada fitur komentar sehingga pekerja bisa saling berbagi tips dan memberikan saran terhadap suatu informasi,” tutur Ihwani.
Menurut Ihwani, hal yang paling membanggakan bagi perusahaan dengan penerapan berbagai solusi TI tersebut adalah adanya peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya. Berdasarkan perhitungan internal, ada kenaikan produktivitas sebesar 124% dari baseline 645 BCM/Jam pada periode Januar i2020 hingga Juli 2020. Sedangkan potensi efisiensi biaya secara total dari penggunaan berbagai solusi TI adalah penghematan biaya perawatan Rp 2,8 miliar per tahun. Selain itu, ada selisih biaya akibat kenaikan produktivitas sebanyak 5.976 jam per tahun.
Baca: TOP DIGITAL Awards 2019: TI di PT Bukit Asam Tbk Terus Berinovasi
Tidak bisa masuk akun